Advertisement
Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Bagi Otak - Bukan barang baru lagi bila selama ini gula didakwa sebagai beberapa penyebab gangguan kesehatan, selain itu makanan yang mengandung gula pula yang ternyata menjadi biang keladi perut melar alias berat badan berlebih. Mencoba alternatif lain, umumnya banyak orang yang mengurangi kadar gula yang dikonsumsi sehari-hari dan menggantinya dengan sumber pemanis lainnya seperti fruktosa, glukosa, atau gula jagung, akan tetapi tak disadari umumnya sumber makanan dengan pemanis buatan yang beredar memiliki lebih dari 10 persen kadar kalori, sementara WHO (World Health Organization) merekomendasikan kadar kalori yang aman bagi tubuh sehari-hari hanya 5 persen saja.
Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Bagi Otak |
- Mengganggu Kontrol Tubuh Untuk Menjadi "Pecandu" Gula - Ketika seseorang mengonsumsi gula, seperti coklat ataupun kue yang mengandung banyak gula, maka akan mengaktifkan reseptor rasa pada lidah untuk menghasilkan sinyal yang dikirim ke otak. Setelah itu otak akan memberi respon reward yaitu melonjaknya hormon kenikmatan / kegembiraan / kenyamanan atau dopamine. Inilah awal bahaya dari mengonsumsi gula berlebihan, semakin banyak jumlah dan intensitas gula maka berkaitan dengan respon otak tersebut, akan menghasilkan efek hilangnya kontrol tubuh menjadi "pecandu" gula.
- Merusak Kemampuan Belajar Dan Mengingat Pada Otak - Hasil penelitian Universitas ternama UCLA di Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa pada hasil studi pada tikus yang diberi perlakuan diet tinggi fruktosa, yaitu dengan memberikan asupan fruktosa dalam jumlah besar menunjukkan penurunan pada kemampuan belajar serta kemampuan mengingat pada otak. Asupan gula (fruktosa) berlebihan menyebabkan resistensi terhadap perkembangan hormon insulin, dimana hormon inilah yang berpengaruh pada hubungan sinaptik antar sel-sel otak guna membantu otak dalam hubungannya untuk berkomunikasi dan mengingat.
- Meningkatkan Potensi Depresi Dan Kecemasan - Bagi orang yang pernah atau sedang mengalami masalah dengan gula, biasanya akan mengakibatkan masalah baru yaitu potensi depresi dan rasa cemas. Keadaan ini disebabkan kadar gula dalam darah memberikan dampak pada neurotransmitter serotinin yang berfungsi membantu menjaga suasana hati agar stabil menjadi terkuras, karena harus berkerja terus menerus.
- Meningkatkan Risiko Penurunan Kemampuan Kognitif - Salah satu bahaya akibat konsumsi gula berlebihan adalah penyakit diabetes, dimana salah satu akibat yang akan diderita adalah resistensi insulin dan kadar glukosa darah, keadaan tersebut akan memberikan risiko yang lebih besar untuk berkembangnya gangguan neurodegenerative seperti penyakit Alzheimer.(sumber:huffingtonpost.com)
Advertisement