Advertisement
Inilah Tradisi Pacuan Hewan Paling Unik Di Indonesia - Bila menyebutkan tradisi pacuan di Indonesia, mungkin kita akan menyebutkan karapan sapi dari pulau Madura atau pacuan kuda tradisional di Nusa Tenggara Barat. Namun tahukah sahabat SpesialTips! sekalian, ternyata Indonesia juga memiliki kekayaan tradisi yang berhubungan dengan balapan (pacuan) hewan unik lainnya.
Nah, berhubungan dengan salah satu potensi wisata, yang berkaitan dengan tradisi unik di Indonesia, maka redaksi SpesialTips! akan mencoba berbagi informasi tentang Tradisi Pacuan Hewan Paling Unik Di Indonesia yang boleh jadi jarang diketahui oleh sahabat sekalian. Apa saja tradisi pacuan unik tersebut? Ikuti informasi selengkapnya berikut ini.
Pacu Itiak
Pacu Itiak |
Diantara kita mungkin tak banyak yang mengetahui, bahwa di Indonesia terdapat sebuah pacuan unik yang menjadikan hewan itik sebagai obyek pacuan. Adalah Pacu Itiak, tradisi adu balapan itik ini berasal dari kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Berdasarkan berbagai sumber yang diperoleh, tradisi Pacu Itiak ini pertama kali dimainkan pada tahun 1028, oleh petani di Payakumbuh. Nah, bukan hanya keunikan hewan yang dijadikan obyek balapan, namun cara memainkan adu balap itik ini tak kalah uniknya, yaitu dengan diterbangkan dengan cara dilempar oleh si pemilik itik. Biasanya terdapat tiga kategori jarak yang digunakan dalam adu balap terbang itik tersebut, yaitu jarak 800 meter, 1600 meter dan 2000 meter. Selanjutnya itik yang berhak menjadi pemenang adalah itik yang terbang dan masuk garis finish tercepat.
Sampo Ayam
Sampo Ayam |
Sampo Ayam (adu balapan ayam) merupakan salah satu tradisi pacuan hewan yang unik di Kabupaten Sumbawa Barat. Tradisi adu balap ayam secara berpasangan ini, rutin dilombakan dalam rangka memperingati hari-hari besar tertentu oleh masyarakat di daerah tersebut. Keunikan Sampo Ayam dari Sumbawa Barat ini, terletak pada cara serta perlengkapan untuk memainkan adu balap ayam ini. Sedikit mirip dengan karapan sapi dari Madura, ayam yang diikutsertakan dalam tradisi Sampo Ayam yang tersebut harus terdiri dari dua ekor ayam jantan, yang diikat berdampingan menggunakan sejenis kayu, yang biasanya di sebut Noga. Adapun cara memainkan tradisi unik tersebut, adalah dengan memacu lari sepasang ayam jantan tersebut dengan arahan seorang joki yang menggunakan daun lontar. Biasanya tradisi adu balap ayam unik ini menggunakan semacam daun yang ditancapkan dan berfungsi sebagai garis finish. Ayam yang dinyatakan menjadi pemenang, adalah ayam yang berhasil memiliki waktu tercepat untuk menyentuhkan Noga yang terpasang dengan daun tersebut.
Karapan Kelinci
Karapan Kelinci |
Melihat namanya mungkin sahabat SpesialTips! dapat langsung menebak, dari mana tradisi pacuan hewan unik ini berasal. Ya, Madura merupakan tempat asal tradisi unik Karapan Kelinci. Namun, sebagai informasi ternyata adu balap lari kelinci ini sebenarnya berasal dari kebiasaan bermain anak-anak di Madura, yang lama kelamaan diminati oleh orang dewasa dan hingga akhirnya kini sering dilombakan, dan terus berkembang hingga ke daerah Jawa Timur. Seperti layaknya lomba lari, Karapan Kelinci dilakukan dengan cara mengadu kecepatan lari antara dua ekor kelinci, siapa yang paling cepat memasuki garis finish, maka dialah pemenangnya. Kelinci yang menjadi petarung dalam lomba lari inipun bukan kelinci sembaran, adalah kelinci jantan dengan memiliki kaki belakang lebih panjang biasanya menjadi pilihan para pemilik kelinci untuk dilombakan dalam Karapan Kelinci.
Nah, demikianlah informasi tentang Tradisi Pacuan Hewan Paling Unik Di Indonesia. Semoga informasi ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi para pembaca SpesialTips! sekalian.
Advertisement