Advertisement
Melalui Hasil Penelitian, Ilmuwan Mengungkap Fakta Unik Bahwa Orang Kaya Lebih Sedikit Menghabiskan Waktu Untuk Memerhatikan Orang Lain di Sekitarnya - Kelas sosial bisa memengaruhi seberapa banyak orang lain memerhatikan (melihat) orang lain di sekitarnya? Mungkin terdengar aneh, namun faktanya berdasarkan hasil temuan para ahli psikologi, orang dengan kelas sosial yang lebih tinggi, khususnya orang kaya ternyata benar-benar menghabiskan waktu lebih sedikit untuk melihat orang lain di sekitarnya, bila dibandingkan dengan orang-orang dengan kelas sosial lebih rendah atau (maaf) miskin.
Orang Kaya Lebih Sedikit Memerhatikan Orang Lain di Sekitarnya |
Temuan tersebut didasari oleh hasil penelitian para ahli psikologi dari New York University yang telah dipublikasikan pada jurnal Psychological Science, dimana para ilmuwan meminta lebih dari 50 orang untuk menggunakan perangkat Google Glass yang memiliki kamera khusus untuk merekam fokus dari perhatian para peserta penelitian saat berjalan-jalan di keramaian. Selain itu, peserta penelitian juga diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan untuk mengukur kelas sosial mereka, salah satunya adalah bagaimana mereka melihat diri mereka, apakah sebagai orang miskin, kelas menengah, atau termasuk orang kaya.
Hasilnya didapati fakta yang cukup unik, dimana kelas sosial memengaruhi berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk melihat orang lain di sekitarnya. Lebih jauh dijelaskan dalam hasil penelitian tersebut, orang yang menganggap kelas sosial mereka lebih tinggi atau dengan kata lain orang kaya, ternyata menghabiskan waktu lebih sedikit untuk melihat orang lain, bila dibandingkan dengan mereka yang menganggap kelas sosialnya lebih rendah.
Selain melalui uji coba di keramaian dengan menggunakan perangkat Google Glass, para ahli juga membuat penelitian lanjutan di laboratorium menggunakan teknologi yang disebut eye-tracking, untuk mencatat lebih dari 70 peserta penelitian saat melihat beberapa gambar keramaian di pusat kota. Bagaimana hasilnya? Lagi-lagi para ahli menemui keadaan yang sama, dimana orang dengan kelas sosial lebih tinggi, juga tetap menghabiskan waktu yang lebih sedikit untuk melihat orang lain pada gambar, dibandingkan dengan mereka yang memiliki kelas sosial lebih rendah. Uniknya, para ahli juga mendapati bahwa keadaan ini bersifat spontan, dimana mereka tak menyadari perilaku tersebut.
Selaku ahli psikologi dalam penelitian tersebut, Pia Dietze menjelaskan bahwa kelas sosial, sebagai salah satu bagian dalam budaya manusia, mampu lebih jauh membentuk (memengaruhi) fungsi kognitif manusia.
Alasan lain yang mungkin saja terjadi adalah orang-orang yang merasa istimewa, dalam hal ini kelas sosial lebih tinggi (kaya), secara sosial kurang atau bahkan tidak tergantung dengan orang lain, sehingga mereka akan melihat orang lain apakah layak diperhatikan berdasarkan pada berapa banyak imbalan atau ancaman mungkin bisa didapatkan atau dalam istilah psikologi disebut sebagai motivational relevance.
Nah, dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa orang kaya menghabiskan lebih sedikit waktu untuk memerhatikan orang lain di sekitarnya. Pertanyaannya, apa jadinya bila penelitian tersebut dilakukan di Indonesia? Apakah hasilnya akan sama atau justru sebaliknya? Bagaimana menurut Anda?
Advertisement