Advertisement
Alasan dan Dampak Negatif Munculnya Fenomena 'Nyinyir' di Media Sosial - Entah dari mana dan kapan awalnya, tapi bukan rahasia lagi bila saat ini dunia media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan lain-lain, tengah dilanda sebuah fenomena unik nan 'menyeramkan' berupa posting-an tulisan, gambar, video, yang saling sindir bahkan sampai dengan menjelek-jelekkan orang atau kelompok lain.
Fenomena 'Nyinyir' di Media Sosial |
Alasan Terjadinya Fenomena 'Nyinyir' di Media Sosial
Pertanyaannya, mengapa saat ini banyak orang di media sosial sering membuat posting-an 'nyinyir'? Dari hasil penelusuran redaksi Spesial Tips, diketahui bahwa belum ada penelitian ilmiah yang membahas secara langsung perkara ini. Namun, dari beberapa sumber informasi didapati bahwa secara tidak langsung, 'nyinyir' atau sindiran di media sosial, berhubungan dengan perilaku manusia untuk menilai dan atau menghakimi (judging). Uniknya, menilai dan atau menghakimi orang lain merupakan naluri alami manusia untuk lebih defensif dan pada akhirnya menghakimi orang lain ketika merasa terancam (referensi: Psychology Today dan Time). Sementara itu, menurut Dani Dipirro, seorang penulis buku bertajuk The Positively Present Guide To Life ada empat keadaan yang bisa menjadi alasan mendasar mengapa seseorang menilai dan atau menghakimi orang lain, yaitu: Rasa tidak aman, rasa takut, kesepian, dan ingin mencari perubahan dalam hidup.
Dalam perkembangannya saat ini, telah kita ketahui bersama bahwa dinamika politik, sosial sampai dengan terjadinya peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan sentimen SARA, telah menggiring pengguna media sosial menjadi terkotak-kotak dan berkelompok, sesuai dengan apa yang diyakini oleh masing-masing orang. Nah, bila dikaitkan dengan perilaku menilai dan atau menghakimi (judging) dari penjelasan di atas, maka tentu saja 'nyinyir' atau sindiran saling menjelekkan kelompok yang dianggap berseberangan akan sangat berpotensi untuk terjadi.
Dalam perkembangannya saat ini, telah kita ketahui bersama bahwa dinamika politik, sosial sampai dengan terjadinya peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan sentimen SARA, telah menggiring pengguna media sosial menjadi terkotak-kotak dan berkelompok, sesuai dengan apa yang diyakini oleh masing-masing orang. Nah, bila dikaitkan dengan perilaku menilai dan atau menghakimi (judging) dari penjelasan di atas, maka tentu saja 'nyinyir' atau sindiran saling menjelekkan kelompok yang dianggap berseberangan akan sangat berpotensi untuk terjadi.
Mengapa Media Sosial?
Salah satu alasan yang paling masuk akal mengapa fenomena 'Nyinyir' justru banyak dilakukan di media sosial, semisal Facebook atau pun Twitter, adalah karena anggapan bahwa media sosial merupakan sarana untuk menyuarakan kebebasan, di mana banyak orang menilai bahwa melalui akun media sosial miliknya, maka ia dapat dengan bebas mengungkapkan apapun di posting-annya, tanpa harus dibebani perasaan tak enak hati, rasa bersalah, dan terhindar dari sanksi sosial.
Dampak Negatif Fenomena 'Nyinyir' di Media Sosial
Disadari atau tidak, fenomena 'nyinyir' di media sosial lebih condong sebagai perilaku negatif, pasalnya muatan di dalamnya lebih didominasi dengan pernyataan mengata-ngatai dan atau menjelekkan pihak lain, tanpa pesan membangun. Akibatnya, alih-alih bisa menjadi masukan, posting-an 'nyinyir' tersebut justru menjadi pemicu debat kusir yang tak jarang berujung pada pertentangan dan konflik di media sosial.
Bukan itu saja, secara tidak langsung orang yang melakukan 'nyinyir' memiliki pemahaman bahwa dirinyalah yang paling benar, sehingga akan lebih sulit bagi dirinya untuk mau menerima kebenaran bila di suatu saat ternyata anggapannya selama ini adalah sebuah kesalahan.
Hindari 'Nyinyir' di Media Sosial
Nah, dari tulisan singkat dan sederhana ini, Spesial Tips mengajak pembaca sekalian, sebagai pengguna media sosial, agar menghindari dan menjauhkan diri dari perbuatan 'nyinyir'. Mengapa? Sedehanya saja, karena selain membawa dampak negatif dan tak bermanfaat bagi diri sendiri, 'nyinyir' juga mampu menjadi "pembatas" yang menjauhkan kita dari rasa persatuan dan persaudaraan.
Baca Juga: Empat Persepsi Keliru Dalam Menilai Arti Kesalahan
Baca Juga: Empat Persepsi Keliru Dalam Menilai Arti Kesalahan
Demikianlah sajian Spesial Tips tentang Fenomena 'Nyinyir', Sisi Gelap Media Sosial yang Sebaiknya Dihindari. Semoga bisa menjadi tambahan pengetahuan yang bermanfaat bagi sahabat pembaca sekalian.
Advertisement